2 hal menyebalkan beberapa waktu terakhir.

sya ᥫ᭡
3 min readMar 28, 2024

--

Photo by Nik on Unsplash

pertama-tama, aku nulis ini nggak bermaksud buat menyebarkan energi buruk, it’s just i feel like i have the need to talk about this, berhubung aku merupakan pribadi yang kalau kesel mungkin nggak langsung ngungkapin di depan orangnya langsung, jadi yah i’ll just put everything inside my mind here.

ada dua hal, dan menurutku bisa jadi pelajaran bersama.

yang pertama, beberapa hari lalu aku memiliki diskusi bareng ibu. waktu itu setelah magrib atau setelah subuh, aku agak lupa, intinya kita saling bertukar pandangan dan pendapat. awalnya seimbang, kedua pandangan saling didengarkan dan diterima. sampai di titik pandanganku entahlah ya, mungkin dianggap berbahaya sama ibu, tapi aku kurang paham bagian mananya. aku sampai detik ini masih belum paham jalan pikiranku yg mana yg sekiranya berbahaya, karena saat itu ibu cuma bilang, “eh, shhhht, nggak boleh gitu, hati-hati loh dengan ucapanmu itu, istigfar banyak-banyak.”

udah gitu doang. tanpa berikan pencerahan bagian mananya yg berbahaya. kan aku bingung gitu. bagian mananya yg harus aku perhatikan. kalau cuma disuruh diam saat itu aja sih, gampang lah ya, tapi kedepannya gimana? bisa aja aku sebut lagi part berbahaya itu, kalau aku nggak diberikan penjelasan.

my point is, aku nggak bermaksud ngotot kalau pendapatku itu 100% benar, tapi alangkah baiknya saat kita punya pendapat yang berbeda, akan lebih baik kalau berusaha untuk dijelaskan atau dijabarkan kenapanya.

misal nih ya, aku punya pendapat bodoh as a muslim, kalau babi tuh halal loh. nah, kalau didengar ini kan pasti langsung kontra kan. nah, for those yang kontra, it’s soo sooo much better instead of just saying “no, it’s wrong” tapi juga dijelaskan kenapa dan apa penjelasan di balik that “no” itu. dan bakal lebih baik juga dijelaskan dengan frekuensi yang seimbang. kenapa harus seimbang atau frekuensi yang sama? karena kalau nggak seimbang, susah cuy buat saling konek pesan satu sama lainnya, just like how the Walkie Talkie works.

singkatnya, setelah ibu waktu itu mulai meredamkan pendapatku, dan beliau nggak memberikan aku pencerahan, mungkin terlalu berbahaya atau gimana, ya aku cuma diam jadinya, dan i really have no idea or don’t know to do. diskusi terhenti tapi there’s no conclusion. it feels … mehh? i feel like, nggak seru aja gitu. aku nggak suka tanda tanya ada di akhir. it so much better kalau ditaruh titik saja meski dia memberikan opsi open ending, this is still so much better than just a question mark.

hal menyebalkan kedua adalah, komentar manusia.

it’s not only me, right? (ngaku aja kalian😏)

ada waktu pas nemu konten bagus, narasumbernya membawakan materi dengan super apik yang clear nggak nyenggol sana-sini, aman, perumpamaan yang dipakai pun cerdas banget. eh, tiba-tiba ada komentar yg nyoba menjelaskan hal yg sudah dijelaskan narasumber, tapii, tapi ni tapi, penulis komentar ini justru pas aku baca berasa menghancurkan image dari materi yg sudah dibawakan narasumber dengan hati-hati. yang mana itu bisa membuat orang salah paham lagi.

dalam kepalaku langsung bunyi, “y’all better shut up, sih.” for real. menurutku kalau kita belum punya kapasitas buat berbicara suatu masalah, lebih baik jangan bertindak sok tahu. why? cause simply it’s really annoying. kalau ngomong sendiri mah terserah lah ya, itu bisa dijadikan ajang belajar. tapi ini di publik wey, di mana nggak semua orang cukup dewasa buat memahami mana yang bisa ditelan sebagai kebenaran atau sebaliknya.

kadang ada juga, kejadian cukup lucu. yaitu, orang-orang berdebat di kolom komentar orang, tapi alur perdebatan mereka tuh nggak nyambung.

yang a mempermasalahkan x, tiba-tiba b nyelonong ikut debat mempermasalahkan x tapi dengan sudut pandang yg berbeda. lebih lucunya lagi. mereka panas berdebat tanpa sadar mereka tidak akan menemukan kesimpulan karena sudut pandang atau teknik pemecahan yang mereka pakai itu nggak sama. bodohnya, itu semua dilakukan di kolom komentar dengan konten yang tidak memperdebatkan itu.

pokoknya, wah, semua jenis kebobrokan itu bisa ditemukan di kolom komentar.

that’s the reason kolom komentar menjadi tempat yang aku hindari buat dikunjungi. kalau lagi kurang beruntung, bisa bikin mood nggak enak😂

so … yeah. that’s it all. see you and bye byee~

--

--